para penatua GKPI Jemaat Khusus Batu Aji Batam memberangkatkan Jenazah Pht JO br Sihotang
Sinarkasihnews.com.Batam-Jemaat khusus GKPI Kapling Lama Batu Aji Batam berduka. Penatua Jetty Oraet Labora boru Sihotang, Kamis (15/9) sekira pukul 11.00 meninggal dunia di Rumah Sakit Embung Fatimah Batam, setelah berjuang kurang lebih enam bulan melawan penyakitnya.
Rumah duka di Perumahan Permata Hijau blok N nomor 9 Kelurahan Bukit Tempayan Kecamatan Batu Aji Batam sejak kedatangan Jenazah dibanjiri pelayat. Berbagai elemen masyarakat, terutama dari jemaat GKPI Kapling lama Batu Aji Batam, maupun warga sekitar perumahan Permata Hijau melayat rumah almarhumah memberikan kata-kata penghiburan menguatkan keluarga yang ditinggalkan.
Para Penatua membacakan ayat-ayat bernats dari Alkitab sebelum penutupan peti jenazah
Setelah disemayamkan kurang lebih dua hari di rumah duka, Almarhumah Pnt JO Sihotang Sabtu (17/9) terlebih dahulu dibawa ke gereja GKPI Jemaat khusus kapling lama Batu Aji untuk melaksanakan acara ibadah pelepasan, sebelum diberangkatan ke pemakaman Sei Temiang.
Pdt Boy Levi Panjaitan STh MM yang memimpin acara ibadah, dalam khotbah singkatnya memaparkan, bahwa Ibu almarhumah Pnt JO Sihotang merupakan salah satu contoh Ibu atau wanita yang mengabdikan dirinya sepenuhnya melayani Tuhan.
Almarhumah yang aktif melayani di GKPI Jemaat khusus Kapling lama Batu Aji Batam sebagai Penatua, juga aktif sebagai pengajar koor PS (Paduan Suara) Debora sekaligus sebagai Dirigent membuktikan betapa selama hidupnya meski tergolong singkat, mendarma baktikan dirinya melayani Tuhan.
para Penatua mengangkat peti Jenazah ke Mobil Ambulance
Pendeta Panjaitan menjelaskan, sebelum meninggal, satu jam sebelumnya sudah diadakan perjamuan kudus di tempat almarhumah dirawat. Tepat satu jam setelah pelaksanaan perjamuan kudus, datang kabar, bahwa Inang Pnt JO Sihotang telah dipanggil Tuhan ke sisiNya. Ini membuktikan, jelas Pdt Panjatan, bahwa Inang Pnt JO Sihotang sudah mengetahui akan dipanggil Tuhan hingga perlu mempersiapkan melaksanakan perjamuan kudus menyiapkan diri, jiwa dan rohnya menghadap Tuhan.
Mengambil nats dari surat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi yaitu Filipi 1. 21-23 karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang aku pilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak, aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kritus itu memang lebih baik. Ini bermakna jelas Pdt Panjaitan, bahwa Inang Pnt JO boru Sihotang selama hidupnya telah melayani Kristus, hingga akhir hidupnya, kemudian dipanggil Tuhan menjadi keuntungan, karena sudah berada di sisi Tuhan.
Usai menyampaikan khotbah, para penatua yang berada disamping peti jenazah almarhumah, secara bergatian membacakan ayat-ayat dari Alkitab. Sebagai penutup acara ibadah, Pendeta kemudian memberkati Almarhumah seraya mengucapkan : “Sai jagaon ni Jahowa do ho, laho ruar dohot lao bongot, olat ni on ro di saleleng ni lelengna”. Peti janazah kemudian ditutup para penatua dan bersama-sama mengangkatnya ke mobil Ambulance yang telah tersedia. Ratusan jemaat juga mengiringi prosesi pemakaman ke Sei Temiang. Selamat jalan Inang Penatua, tenanglah bersama Bapa di Surga.(arifin marbun)
Me
No Responses