Festival Film Bodhi Path 2025 Menyoroti Ajaran Buddha

New Delhi, India – Konfederasi Buddhis Internasional (IBC) dan Yayasan Universal Responsibility of the Dalai Lama menyelenggarakan Festival Film Bodhipath di New Delhi, sebuah pertemuan unik antara sinema dan spiritualitas, pada 10 hingga 11 Maret 2025. Festival ini menampilkan film-film yang merangkum esensi Buddha Dhamma, menginspirasi penonton dengan wawasan mendalam tentang ajaran Buddha dan relevansinya dalam kehidupan kontemporer. Acara ini memanfaatkan kekuatan film untuk menyampaikan cerita yang bermakna, yang bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang spiritualitas.

Pemutaran film di festival ini menyoroti bagaimana filsafat Buddha terus menawarkan pelipur lara dan kebijaksanaan di dunia yang terus berubah. Kepala Tibet House, Y.M. Geshe Dorji Damdul, menekankan dampak pendidikan dari sinema. “Orang-orang harus dididik, dan pendidikan itu dapat disampaikan secara visual dan auditori, terutama melalui kedua media ini. Sinema, khususnya, memainkan peran besar karena, meskipun menghibur di permukaan, sinema menyampaikan pesan yang lebih dalam,” katanya seperti yang dilansir Tribune India, Senin (10/3/2025).

Di luar pemutaran film, festival ini menyelenggarakan diskusi panel yang menampilkan para cendekiawan, pembuat film, dan praktisi terkenal. Sesi-sesi interaktif ini menyediakan platform untuk dialog, menggali lebih dalam tentang integrasi ajaran Buddha dalam sinema modern. Diskusi-diskusi tersebut menggarisbawahi bagaimana penceritaan dapat mempromosikan perdamaian, kesadaran, dan jembatan antara tradisi dan pembuatan film kontemporer. Aktor Gagan Malik menekankan pentingnya meditasi dalam mencapai kesadaran penuh. “Untuk mencapai kesadaran penuh, meditasi sangat penting. Meditasi memberikan kekuatan batin dan meningkatkan kesadaran pikiran.

Terlepas dari apakah Anda seorang seniman atau memiliki profesi lain, meditasi memainkan peran penting dalam menjadikan Anda manusia yang lebih baik,” katanya. Penyanyi terkenal Mohit Chauhan menyoroti hubungan mendalam antara musik dan spiritualitas. “Banyak hal yang diekspresikan melalui suara, dan musik adalah contoh utamanya. Musik dapat berupa vokal atau instrumental. Banyak musik spiritual India memiliki simbolisme dan ekspresi yang sama dengan musik Buddha. Meskipun spiritualitas tetap sama di kedua budaya, agama Buddha berasal dari India, itulah sebabnya keduanya memiliki banyak kesamaan,” jelasnya. Festival Film Bodhipath 2025 menyoroti perkembangan cara penyebaran ajaran Buddha seiring waktu. Abhijit Halder,

Direktur Jenderal IBC, menjelaskan bahwa di masa lalu, pesan Buddha hanya dapat disampaikan secara lisan karena belum ada tulisan. Namun, seiring kemajuan teknologi, berbagai media komunikasi kini dapat dimanfaatkan, termasuk platform OTT dan media sosial. Dengan beragam film menarik serta diskusi mendalam, festival ini menjadi ajang penting yang menyatukan komunitas Buddha global dan pencinta film dalam upaya bersama untuk mendalami kebijaksanaan, meningkatkan kesadaran, dan mengekspresikan nilai-nilai spiritual melalui seni sinema.[Bhagavant, 15/3/25, Sum] Terkait G. Malik: Agama Buddha Bisa ‘M (Bhagavant.com)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses